JAKARTA, KOMPAS - Kebakaran yang terjadi di Gedung Kemenhub mengakibatkan tiga orang meninggal. Sementara dua puluh orang lainnya berhasil dievakuasi dan diselamatkan. Kebakaran diduga dari kabel SAF di lantai P1, ruang CCTV.
“Korban meninggal ada tiga, dua di antaranya merupakan pekerja kontraktor dan satu lagi adalah pegawai PNS,” ujar Syarifudin, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2018).
Ia menjelaskan dari 20 korban selamat, 14 merupakan pekerja kontraktor dan petugas cleaning service. Mereka adalah korban yang dievakuasi pertama kali oleh pemadam kebakaran. Kemudian menyusul enam orang lainnya.
Awalnya tim pemadam kebakaran sulit menembus ke lantai atas akibat asap yang terlalu pekat. “Kalau kita tidak menggunakan briting aparatus, tidak akan bisa menembus ke atas,”ujarnya. Ia menegaskan, bahwa bukan karena akses pintu yang terkunci untuk proses evakuasi tapi karena terhalang asap.
Titik api diketahui berasal dari kabel SAF (saluran pipa) yang terdiri dari kabel listrik dan AC di lantai P1, ruang CCTV. Kemudian muncul asap yang menjalar sampai ke lantai atas.
“Kami mengerahkan 17 unit mobil dan setiap unit ada lima personel,” katanya.
Sementara itu polisi menjelaskan, dua korban meninggal dunia yaitu Khairul yang ditemukan di lantai 12 dan Santoso ditemukan di lantai 18, adalah pekerja proyek PT Amora Indonesia. Mereka bersama sejumlah pekerja lainnya sedang membuat partisi atau penyekat ruangan. Mereka menginap di lantai 11.
Korban meninggal dunia lainnya adalah Moh Ridwan Ernaldi (29), warga Pondok Gede, Bekasi, adalah PNS Kemenhub yang ditemukan di lantai 5 Gedung Karya.
Saksi Anshori, warga Jepara, Jawa Tengah kepada polisi mengungkapkan, pada saat kejadian, dia berada di lokasi, bekerja mulai pukul 08.00 hingga 17.00, bersama-sama dengan sejumlah rekannya mengerjakan renovasi ruangan di lantai 11.
Anshori kemudian tidur bersama sejumlah rekannya yaitu Santoso, Khairul, Nur Afif dan Agus di ruangan yang sama. “Sekitar pukul 04.00 dinihari, saya terbangun karena mencium bau asap. Kami berlima keluar lewat tangga darurat. Santoso dan Khairul berjalan paling depan,” jelas Anshori kepada polisi.
Namun karena asap tebal menghadang di depan, Anshori, Agus, dan Nur Afif kembali ke ruangan semula dan bertahan di ruangan itu. Setelah petugas pemadam kebakaran tiba, barulah diketahui bahwa dua rekannya, Santoso dan Khairul ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. (FRANSISCA NATALIA ANGGRAENI)